Kamis, 08 Januari 2015

Jokowi (Joko Widodo)

Joko Widodo atau yang akrab di sebut Jokowi sudah sangat akrab di telinga kita. Tokoh politik yang karirnya melejit pesat karena wibaba dan gaya kepemimpinan yang merakyat. Kepribadian yang menarik dan pencapaian-pencapaian ketika menjabat sebagai wali kota Surakarta dan gubernur Jakarta sekarang menjadikannya sebagai harapan baru masyarakat Indonesia akan pemimpin yang dapan membawa ke perubahan yang lebih baik. Nah, Zona Siswa pada kesempatan kali ini akan menampilkan sebuah Biografi Singkat Jokowi. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

Biografi Jokowi

Ir. H. Joko Widodo yang lahir pada tanggal 21 Juni 1961 merupakan politikus Indonesia yang sekarang menjabat sebagai gubernur Jakarata. Dia lebih dikenal dengan nama panggilannya yaitu Jokowi. Ia dulu menjabat sebagai walikota Surakarta (Solo) selama dua periode yaitu 2005-2009 dan 2010-2015, namun Jokowi dicalonkan PDI-P untuk maju menjadi guberjur Jakarta pada tahun 2012. Keberhasilannya memimpin Kota Surakarta menjadikan Jokowi memiliki gredibelitas dan kualitas untuk memimpin Jakarta. Dan setelah melalui pemilihan umum putaran ke dua, Jokowi dan wakilnya Basuki Cahya Purnama (Ahok) berhasil mengungguli Fauzi Bowo dalam pemilihan umum Jakarta dan menjadikannya sebagai gubernur Jakarta untuk periode 2012-2017.

Kemenangan Jokowi menjadi gubernur Jakarta mencerminkan dukungan untuk seorang pemimpin yang baru dan bersih. Dan semenjak terpilih, popularitasnya melejit tinggi karena dianggap memberikan aksi nyata untuk menanggulangi masalah kompleks di Jakarta. Wacana untuk menjadikan Jokowi sebagai Calon Presiden pun mencuat dan pada tanggal 14 Maret 2014 Jokowi mendapat mandat dari Megawati untuk mau sebagai calon presiden dari partai PDI-P.

Masa Muda dan Pendidikan Jokowi
 

Jokowi lahir di Surakarta, Jawa Tengah dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo. Lahri dari keluarga sederhana tak membuat Jokowi minder dan takut untuk bermimpi tinggi. Pendidikan Jokowi dimulai dari SD Negeri 111 Tirtoyoso. Dengan kesulitan yang dialami, Jokowi kecil terpaksa berdagang, mengojek payung dan penjadi kuli panggul untuk membiayai keperluan sekolah dan uang jajannya. Setelah lulus, Jokowi melanjutkan pendidikannya ke SMP Negeri 1 Surakarta dan kemudian lanjut ke SMA Negeri 6 Surakarta. Tidak putus sampai disitu saja, Jokowi melanjutkan pendidikannya ke jejang tertinggi dengan masuk Universitas Gajah Mada dengan jurusan kehutanan.

Ilmu tentang struktur kayu, pemanfaatan dan teknologi yang didapat dari semasa kuliah menjadi modal Jokowi membuka usaha furniture. Walaupun sempat bekerja di BUMN, Jokowi memutuskan keluar dan memulai usahanya. Dan usahanya berkembang pesat, dan menjadikannya sebagai pengusaha furniture yang dikenal luas di Eropa. Dari pertemanannya dengan orang Francis bernama Micl Romaknan itu lah sapaan akrab "Jokowi" tersemat dalam dirinya.
Biografi Singkat Jokowi | www.zonasiswa.com
Joko Widodo (Jokowi)


Karir Politik

Pada tahun 2005, Jokowi dengan disusung PDI-P maju sebagai calon wali kota Surakarta. Ia berhasil memenangkannya dengan prosentasi suara sebesar 36,62%. Ketika pertama kali menjabat sebagai wali kota Surakarta, banyak orang yang meragukan kemampuannya yang selama ini hanya bekerja sebagai tukang ekspor furniture. Namun setelah satu tahun berkiprah, Jokowi sukses memimpin Surakarta menjadi kota yang maju, indah, dan berbudaya. Adapun hal-hal yang dicapai semenjak menjabat sebagai walikota Surakarta adalah:
  • Membangun pasar tradisional baru - termasuk pasar barang antik dan pasar peralatan rumah. 
  • Membangun 7-km city walk dengan 3-meter lebar trotoar pejalan kaki sepanjang jalan utama Surakarta.
  • Revitalisasi Balekambang dan taman Sriwedari.
  • Peraturan ketat tentang menebang pohon di sepanjang jalan-jalan utama kota.
  • Rebranding Surakarta sebagai pusat kebudayaan Jawa dan pariwisata di bawah tagline "The Spirit of Java".
  • Mempromosikan kota sebagai pusat pertemuan, insentif, konvensi dan pameran (MICE).
  • Budaya blusukan, cara di mana Jokowi melakukan kunjungan dadakan ke daerah-daerah tertentu untuk mendengar langsung dari orang-orang kebutuhan mereka dan kritik.
  • Melarang anggota keluarganya dari penawaran untuk proyek kota.
  • Program asuransi kesehatan untuk semua penduduk.
  • Transportasi umum dalam bentuk bis tingkat.
  • Solo Techno Park, yang membantu mendukung proyek mobil Esemka Indonesia.

Saat terpilih menjadi Gubernur Jakarta, program-program Jokowi pun mulai dilaksanakan untuk menuntaskan masalah-masalah di Jakarta yang sudah sangat kompleks. Untuk masalah macet, Jokowi membuat kebijakan untuk mempercepat pembangunan sarana transportasi masal seperti MRT dan monorel serta memperbanyak armada Transjakarta. Untuk masalah bajir, Jokowi juga bergerak cepat dengan merelokasi daerah-daerah resapan banjir dan memperbaharui serta memperbanyak taman dan hutan kota. Jokowi juga mengeluarkan Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Seperti di Surakarta, Jokowi juga bermaksud untuk menjadikan Jakarta sebagai kota festival. Total sebanyak 97 festival diadakan selama tahun 2013 di Jakarta, seperti Jakarta Night Festival, Pesta rakyat, Pekan Raya Jakarta (PRJ) dan lain sebagainya.

Keluarga dan Pribadi Jokowi

Jokowi menikah dengan Iriana, wanita kelahiran Solo 1 Oktober 1963 yang merupakan cinta pertama dan terkahir Jokowi. Jokowi bertemu Iriana saat ia masih kuliah semester tiga di Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada. Sedangkan Iriana saat itu masih kelas tiga SMA. Jokowi bertemu dengan Iriana, melalui adik perempuannya Iid Sriantini. Dia dikenalkan kepada Iriana oleh Iid. Iriana merupakan teman Iid. Dari pernikahannya dengan Iriana, Jokowi dikaruniahi tiga orang anak yaitu Gibra Rakabuming, Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangerap. Selain dikenal sebagai sosok penyanyang untuk keluarganya, Jokowi juga dikenal sebagai penggemar berat music heavy metal. Ia bahkan menyebut dirinya sebagai penggemar berat band metal Metallica.

Perbedaan Spesifikasi PS4 vs PS 3

PERBEDAAN
PlayStation 3 / PS3
PlayStation 4 / PS4
Processor CPU : 3.2 GHz Cell Broadband Engine
GPU : RSX "Reality Synthesizer" @ 550MHz, 1.8 T-FLOPS floating point performance
CPU : Eight-core X86 AMD Jaguar
GPU : 1.84 T-FLOPS, AMD Radeon Graphics Core Next Engine
Memory 256MB XDR Main RAM
256MB GDDR3 VRAM
8GB GDDR5 RAM
Hard Disk Drive Built-in Built-in
AV Output HDMI, Analog-AV out, Digital Output (Optical) HDMI, Digital Output (Optical)
I/O Output Hi-Speed USB (USB 2.0) X 2 Super Speed USB (USB 3.0) X 3, AUX
Communication Ethernet (10BASE-T, 100BASE-TX, 1000BASE-T), Bluetooth 2.0 (EDR), IEEE 802.11 b/g Wi-Fi Ethernet (10BASE-T,100BASE-TX, 1000BASE-T), Bluetooth 2.1 (EDR), IEEE 802.11 b/g/n Wi-Fi
Controller 610amAh DualShock 3 (192g, six-axis motion sensing) 1000amAh DualShock 4 (210g, six-axis motion sensing, 2 Point Touch Pad)
Camera 640x480 @ 60Hz, 320x240 @ 120Hz 1280x800 @ 60Hz, 640x400 @ 120Hz, 320x192 @ 240Hz

PALING DITUNGGU DI 2014

1. PARANORMAL ACTIVITY: THE MARKED ONES
Bagi para penggemar franchise "Paranormal Activity" tampaknya tak boleh melewatkan film horor yang satu ini. Setelah merilis seri keempatnya, "Paranormal Activity 4" pada akhir 2012 lalu, kini Paramount Pictures mencoba mengeluarkan kisah spin-offnya. "Paranormal Activity: The Marked Ones" tak lagi menceritakan tentang kisah seram keluarga Katie. Namun, film ini akan mengisahkan tentang seorang remaja laki-laki yang mengalami berbagai keanehan setelah memasuki sebuah rumah misterius. Remaja ini kerap kerasukan setan semenjak sebuah tanda muncul di tangannya gara-gara masuk ke dalam rumah itu. Film ini diarahkan dan ditulis naskahnya oleh sutradara Christopher Landon. Film yang dibintangi Andrew Jacobs ini direncanakan rilis pada Januari 2014.

2. KILLERS
Inilah film thriller psikologis kerjasama Indonesia dan Jepang yang telah cukup lama tertunda penayangannya. Tadinya akan beredar bulan Oktober 2013, namun tertunda karena diundang untuk tayang perdana di ajang bergengsi Festival Film Sundance di Amerika Serikat bulan Januari/Februari 2014 mendatang, dan akan tayang di bioskop Indonesia bulan Februari. Dibintangi Oka Antara, Kazuki Kitamura, Luna Maya, dan disutradarai oleh The Mo Brothers yang sebelumnya sukes lewat film horor Rumah Dara.

3. THE LEGO MOVIE
Produk mainan bongkar pasang terkenal, Lego, akhirnya dibuatkan filmnya. Uniknya, versi filmnya benar-benar menggunakan mainan Lego yang kemudian dibuat bergerak menggunakan teknik animasi. Film ini pun akan menampilkan superhero seperti Batman, Superman, dan Wonder Woman, versi Lego tentunya. Film ini akan dirilis pada Februari 2014.

4. ROBOCOP
Bagi yang kangen dengan kisah pahlawan robot yang satu ini, "RoboCop", kini di 2014 bisa mengobati rasa rindunya. Sony Pictures merilis film remake "RoboCop" versi terbaru yang tak kalah canggih dan menarik dengan kisah terdahulunya. Film ini berkisah tentang sebuah insiden mengenaskan yang menimpa polisi bernama Alex Murphy (Joel Kinnaman). Tubuhnya meledak dan hancur berkeping-keping akibat bom yang diletakkan dalam mobilnya. Separuh tubuh Alex lalu digabungkan dengan robot untuk menyelamarkan nyawanya. Bintang-bintang yang turut memeriahkan film ini diantaranya Samuel L. Jackson, Abbie Cornish, Gary Oldman, Michael Keaton dan Jay Baruchel. Film arahan sutradara Jose Padilha ini dijadwalkan rilis di bioskop pada Februari 2014.

5. 300: RISE OF AN EMPIRE
Masih ingat dengan kisah keberanian para prajurit Sparta di film "300"? Kini setelah bertahun-tahun, film yang dirilis pada 2006 lalu itu akhirnya dibuat sekuelnya. Sekuel yang berjudul "300: Rise of An Empire" ini mengisahkan tentang pembalasan para prajurit Yunani pada Xerxes. Film ini berkisah tentang usaha Jenderal Themistokles (Sullivan Stapleton) yang akan menyatukan seluruh kerajaan di Yunani demi menjatuhkan Xerxes (Rodrigo Santoro). Melihat hal ini Xerxes tak mau tinggal diam dan mengutus seorang wanita kejam yang terkenal sebagai pemimpin pasukan angkatan laut terhebat, Artemisia (Eva Green). Perang hebat pun terjadi diantara pasukan Jenderal Themistokles dan armada laut Artemisia. Jika di film sebelumnya Zack Snyder duduk di kursi sutradara, kali ini ia bertindak sebagai produsernya. Film arahan sutradara Noam Murro itu dijadwalkan menghiasi bioskop pada Maret 2014.

6. DIVERGENT
Satu lagi franchise film remaja yang digadang-gadang akan menyamai kesuksesan "Twilight" dan "The Hunger Games". "Divergent" sudah menjadi topik pembicaraan media semenjak proses awal produksinya. Film yang dibintangi Shailene Woodley ini berkisah tentang perjuangan gadis berusia 16 tahun bernama Beatrice Prior atau biasa dipanggil Tris. Di kota futuristik Chicago, masyarakat diceritakan dibedakan dan hidup di lima bagian tempat yakni Candor (jujur), Erudite (pintar), Amity (damai), Dauntless (berani) dan Abnegation (penolong tanpa pamrih). Saat melakukan tes, Tris ternyata tak masuk kriteria salah satu kategori tersebut karena kepribadiannya yang beragam dan disebut sebagai "Divergent". Sebagai "Divergent", Tris pun dilarang untuk membocorkan identitasnya pada yang lain karena dianggap berbahaya dan akhirnya memutuskan mengikuti ujian di kategori Dauntless. Film ini dibuat berdasarkan novel best-seller karya Veronica Roth yang dijadwalkan rilis pada Maret 2014.

7. NOAH
Kisah hidup Nabi Nuh rupanya menarik perhatian sineas Hollywood untuk dibuat filmnya. Di 2014, Paramount Pictures akan merilis kisah perjuangannya dalam film berjudul "Noah (2014)". Film ini dibintangi sejumlah aktor dan aktris ternama Hollywood sebut saja Russell Crowe, Emma Watson, Jennifer Connelly, Ray Winstone, Logan Lerman, Douglas Booth, hingga Anthony Hopkins. Proses syuting film ini sempat menarik perhatian media dan masyarakat karena terjadi bersamaan dengan Badai Sandy. Emma Watson mengaku sempat takjub karena sebuah badai besar benar-benar melanda mereka sehingga proses syutingnya terasa nyata. Kisah epik perjuangan Nabi Nuh untuk menyelamatkan umat manusia dari banjir bandang ini direncanakan rilis pada Maret 2014.

artikel film

Jejak Sinema Batam Empat Tahun Terakhir
Dalam beberapa tahun terakhir Kota Batam tercatat telah menghasilkan karya Film layar lebar yang bisa disaksikan ke masyarakat umum sebagai hiburan. Jika tahun 2011 ada film Tatsumi yang dibiayai oleh pemerintah Singapura dan dikerjakan di Kinema Frameworks Studio yang berada di Nongsa serta banyak memenangkan penghargaan diberbagai Festival film dunia, kemudian di tahun 2012 ada Laskar Anak Pulau sebuah film independent yang berhasil mendatangkan penonton yang cukup banyak di area Kepulauan Riau.
Di tahun 2013 sendiri ada tiga Film panjang dirilis dari awal tahun hingga penghujung tahun. Diawal tahun tepatnya 3 Januari 2013 kita disuguhi film bergenre Horror/Thriller Dead Mine yang didanai oleh HBO Asia dan Infinite Framework Studio Batam, film ini sendiri berhasil menembus pasar internasional dan membuktikan kepada dunia bahwa Batam sangat kondusif untuk lokasi pembuatan film. Selang lebih kurang satu bulan setelah film Dead Mine, film bertajuk True Heart dirilis 7 Februari 2013. Film yang hampir seluruh pengambilan gambarnya di kota Batam ini, merupakan karya sutradara Ismail Sofyan Sani seorang sutradara kawakan yang telah menghasilkan beberapa film dan serial televisi sejak awal 1990an. True Heart ditulis ceritanya oleh penulis film yang juga sudah berpengalaman yaitu Armantono (Dibawah Lindungan Ka’bah, Hafalan Shalat Delisa). Film ini mendapat dukungan dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Pemerintah Kota Batam, dan Kepolisian kepulauan Riau dalam rangka mencegah dan memerangi peredaran narkoba dikalangan masyarakat.
Sementara film produksi Batam yang ketiga di tahun 2013 lalu adalah sebuah film drama berjudul Nyanyian Kecil Untuk Ibu dirilis tanggal 5 November 2013. Film ini disutradarai oleh sineas asal Batam yaitu Joni Astin Ariadi, dan diproduksi oleh rumah produksi D’B Productions. Bercerita tentang kemajemukan dan perjuangan Ibu yang penyayang dan penuh pengertian untuk mampu menyatuhkan anak-anak Batam dengan berbagai status sosial dan beragam agama. Sedangkan di tahun 2104 ini tercatat baru satu film panjang independent yang dirilis ke publik pada 10 Februari silam yaitu film Doa Dibawah Palungan dengan sutradara Dedy Syahputra.
Jumlah produksi film di Batam yang ada setiap tahunnya ternyata tidak diimbangi oleh animo masyarakat Batam untuk berbondong-bondong menyaksikan hasil karya produksi tempatan. Ini mungkin karena kurangnya promosi di masyarakat baik oleh pembuat film maupun masyarakat sendiri yang masih belum mampu mencintai hasil karya daerah sendiri. Selain itu juga, salah satu kendala lainnya adalah minimnya infrastruktur berupa ruang eksebisi (bioskop) yang hanya terdapat di pusat kota Batam saja, serta dukungan dari pemerintah yang masih belum maksimal dalam pengembangan dan kemajuan perfilman Batam.
Dukungan Pemerintah
Sebenarnya apabila dukungan dari pemerintah Batam bisa maksimal dengan menganggarkan sebagian dananya untuk kemajuan perfilman daerah, maka baik secara langsung atau tidak langsung dapat memberikan kontribusi dalam bentuk promosi pariwisata kepada masyarakat serta akan menggairahkan iklim perfilman daerah. Dan tentunya juga menggairahkan pihak swasta lainnya yang ingin berivestasi di bidang industri perfilman.
Cara seperti ini sebenarnya telah dijalankan oleh pemerintah daerah Sumatera Selatan yang setiap tahunnya selalu mengagendakan sebuah bentuk kegiatan dibidang perfilman baik mendanai pembuatan film (Dapunta, Gending Sriwijaya), mengadakan event Festival Film maupun kegiatan-kegiatan lainnya. Bisa dilihat sekarang Palembang atau Sumatera Selatan pada umumnya semakin dilirik dalam peta perfilman tanah air. Event-event besar seperti Festival Film Indonesia (FFI) maupun berbagai workshop tentang film marak diadakan disana. Memang tidak dipungkiri Batam juga pernah menjadi tuan rumah FFI tahun 2010 lalu. Namun dalam penyelenggaraannya bisa dibilang tidaklah sesukses daerah lain karena menyeret banyak kasus pada saat itu. apalagi panitia penyelenggara pada waktu itu belum terlalu mumpuni.
Tidak mau membuka lembaran kelam penyelanggaraan FFI 2010 silam, pemerintah Batam atau Kepri masih bisa memulai dengan lembaran baru dalam membangun industri perfilman di daerah yang cukup strategis ini. Pemerintah Kota Batam seharusnya sudah memulai memikirkan diversifikasi industri tidak melulu mengandalkan industri manufaktur dan galangan kapal saja tetapi juga harus melihat potensi industri perfilman dan industri kreatif lainnya. Kerena prospek kedepan yang menjanjikan dan cakupan potensi pendapatan daerah sangat besar dari industri kreatif ini.
Kontribusi pemerintah bisa juga dalam bentuk intensif-intensif tertentu yang bisa menggalakkan lagi pelaku industri kreatif khususnya film. Mungkin dengan cara memberi kemudahan perijinan atau pengurangan pajak tertentu bagi para pembuat film baik dari tanah air maupun dari luar negeri yang membuat film di Batam.  Pemerintah Batam juga seharusnya bisa lebih aktif lagi dalam menjaring para investor dalam industri perfilman dengan cara mempromosikan keluar daerah atau luar negeri. Dengan mengandalkan potensi sumber daya alam diwilayah Batam dan sekitarnya, pemerintah daerah juga bisa menjadikan modal sebagai bahan promosi untuk lokasi shooting agar industri perfilman Batam semakin berkembang dan maju.
21
Cinema 21 di Nagoya Hill Mall Batam
Peluang Dan Tantangan
Dengan memanfaatkan momentum pergantian pemerintahan baru yang sedianya akan mengembangkan industri kreatif di tanah air sebagai salah satu penggerak ekonomi negara. Tentu saja pemerintah Batam diharapkan lebih bisa menangkap peluang dan proaktif menggerakkan bidang-bidang strategis di industri kreatif ini. Industri perfilman sendiri adalah salah satu bentuk industri yang cocok dikembangkan di Batam.
Kenapa Batam dinilai cukup cocok bermain didalam industri ini? Posisi strategis pulau Batam yang berdekatan dengan negara Singapura dan Malaysia tentunya menjadi modal penting. Kawasan segitiga emas ini merupakan pintu gerbang dunia, dimana banyak pelaku bisnis melirik ke kawasan ini karena akses yang mudah jika dijangkau dari manapun. Sehingga ini bisa mempermudah untuk mengenalkan produk-produk budaya kita kepada dunia. Disamping itu juga Batam bisa memanfaatkan posisi Singapura sebagai negara maju dalam mengakses kelengkapan barang penunjang industri seperti alat-alat canggih yang dibutuhkan dalam pembuatan film.
Dengan posisi Batam yang memang cukup strategis bisa jadi sebuah peluang yang terbuka lebar dalam industri kreatif jika mampu memanfaatkannya. Pelaku industri kreatif Batam bisa lebih meningkatkan lagi kolaborasi dengan pelaku industri Singapura atau negara tetangga lainnya agar bisa bersama-sama berkembang seperti yang telah dilakukan oleh salah satu perusahaan animasi didaerah Nongsa yaitu Kinema Studio.
Sejauh ini sudah banyak juga komunitas-komunitas film di kota Batam yang mulai menunjukkan eksistensinya. Namun sayang sebagian besar dari mereka masih berdiri sendiri dan belum terkoordinasi dengan baik. Sehingga selain butuh bimbingan dari orang-orang yang berpengalaman, para penggiat perfilman Batam juga sangat perlu dukungan penuh dari berbagai pihak untuk bisa berkembang dan menjadi modal tersendiri dalam pengembangan industri kreatif ini. Wadah seperti festival-festival film baik skala besar maupun skala independen sangat dibutuhkan oleh komunitas-komunitas film dibatam sebagai bentuk apresiasi bagi mereka. Dan wadah saling bertukar ilmu dan diskusi diantara mereka.
Tantangan Pemerintah Batam dalam mengembangkan industri sinema salah satunya juga karena letak geografis Batam sendiri. Dalam menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Batam akan menjadi garda depan bagi Indonesia untuk menghadapi gempuran produk-produk asing baik barang maupun jasa, terutama datang dari kawasan ASEAN. Jika masyarakat Batam tidak mempunyai daya saing tinggi maka akan menjadi penonton dan pemakai produk-produk negara lain tanpa menghasilkan sesuatu. Demikian juga dengan industri kreatif yang dimiliki oleh masing-masing negara anggota ASEAN.
Seperti diketahui Singapura dan Malaysia sudah merencanakan dengan matang kemana arah industri kreatif mereka akan dibawa. Ini bisa dilihat dengan keseriusan mereka dengan banyak memberi insentif bagi para pembuat film. Mereka juga mempersiapkan tempat untuk studio-studio film skala besar. Seperti Malaysia dengan Pinewood Iskandar Malaysia Studio di kawasan Iskandar Johor Bahru, kemudian Singapura juga tak kalah  dengan Lucas Films Studio yang merupakan cabang dari Lucas Films Amerika milik sutradara kawakan pembuat Saga Star Wars, George Lucas.
Dari kesiapan-kesiapan negara tetangga dalam menghadapi pasar bebas ASEAN dibidang Film, apakah Batam sebagai daerah yang berhadapan langsung dengan mereka mampu mengimbangi gelora dikawasan ini. Ataukah hanya menjadi penonton dan pasar bagi produk-produk negara lain? Kita sendiri yang akan menentukan.